artikel

DESAKU YANG DULU DENGAN DESAKU YANG SEKARANG

DESAKU YANG DULU DENGAN DESAKU YANG SEKARANG Desa adalah bentuk terkecil dari pemerintahan, sebelum negara ini ada desa lebih dulu ada. Tanpa desa kota mungkin tak akan ada lama, tanpa kota desa akan tetap ada karena sumber pangan banyak berasal dari desa. Dulu desa dikenal dengan alam yang asri, kehidupan masyarakat yang guyup rukun, gotong royong, kayak akan budaya, serta kaya akan hasil  alamnya. Tapi seiring perkembangan zaman perilaku kehidupan masyarakat desa mulai bergeser. Memang dari segi teknologi, pendidikan berkembang tapi sebagian nilai-nilai didesa sudah mulai hilang. Mudahnya mendapatkan informasi dimasa sekarang membuat masyarakat berkembang tapi jika mengambil informasi kurang detail atau tanpa disaring akan mengarah pada hal negative.             Dari segi sosial, dulu komunikasi masyarakat desa dengan tetangga sangat kuat atau memiliki rasa kekeluargaan yang cukup tinggi. Interaksi terus berjalan karena...

Penyelesaian Dinamika Konflik Dengan Perspektif Teori Rasional Komprehensif


Dinamika Konflik Perusahaan Tambang dan Masyarakat Serta Penyelesaian Dengan Perspektif Teori Rasional Komprehensif
            Dalam pengambilan keputusan, tentu perlu banyak keterlibatan dari berbagai pihak untuk bisa mencapai kesepakatan bersama. Dari berbagai pihak tersebut tentu yang memiliki wewenang dalam memutuskan adalah pemerintah jika mengacu pada aturan hukum, namun lewat musyawarah yang dilakukan langsung dengan masyarakat terlebih dahulu. Apabila terjadi kebijakan namun tidak ada komunikasi dua arah maka perlu dipertanyakan tujuan dibuatnya kebijakan tersebut. Dalam beberapa permasalahan yang terjadi di berbagai sektor, sektor pertambangan merupakan sektor pertambangan menempati peringkat yang cukup tinggi. Hal ini juga dikarenakan sektor tambang yang merupakan komoditas tertinggi setelah pertanian. Namun dari tingginya keuntungan yang didapatkan melalui tambang, banyak sekali berbagai permasalahan yang terjadi disekitarnya. Kita contohkan saja seperti adanya tambang pasir di wilayah pantai lumajang yang menyebabkan terjadinya lubang besar di pantai sehingga air laut dapat masuk dan merusak lahan pertanian milik warga. Ini merupakan salah satu hal yang menjadikan contoh terjadinya kesalahan pembuatan kebijakan oleh pemerintah yang berdampak buruk terhadap lingkungan sekitar.
            Ketika kita kemudian mulai mengamati melalui film yang baru-baru ini sangat ramai dibincangkan, yang muncul ketika pilpres akan dilaksanakan mampu membuat banyak orang tercengang dengan fakta dan data serta kondisi lapangan yang terjadi akan banyaknya masalah, aktor-aktor pemerintahan dan penderitaan masyarakat setempat yang belum diketahui oleh publik akibat adanya pertambangan. Sedangkan apabila kita melihat melalui beberapa teori pengambilan keputusan, maka hal-hal yang dapat menimbulkan konflik, perusakan lingkungan tentu dapat diminimalisir maupun dihilangkan. Karena tanpa pertambangan, berbagai sektor pun juga akan berhenti berfungsi.
            Apabila kita melihat dari bagaimana bentuk teori pengambilan keputusan yang dilakukan melalui Teori Rasional Komprehensif,[1] langkah pertama tentu dalam pembuatan keputusan diperlukan pengambilan keputusan terhadap permasalahan tertentu, dalam masalah pertambangan ini yang utama merupakan masalah yang dirasakan rakyat sekitar akan adanya proses pertambangan dan limbah dari tambang tersebut yang kemudian masuk ke pemukiman warga. Dari berbagai permasalahan yang terjadi tersebut, seharusnya pembuat kebijakan mampu untuk menyaring dan membandingkan apakah kebijakan yang perlu dilakukan untuk mengurangi masalah yang terjadi. Selanjutnya juga diperlukan tujuan yang akan dicapai untuk mendapatkan keputusan yang lebih jelas dan akurat sehingga tidak menimbulkan dampak yang buruk bagi salah satu pihak apabila kita mengaitkan hal ini antara pemerintah sebagai penentu kebijakan terhadap pihak swasta atau tambang dan masyarakat.
            Kemudian ketika telah ditetapkan tujuan atau arah kebijakan tersebut, maka metode ilmiah diperlukan untuk meneliti berbagai kemungkinan yang akan terjadi. Dalam permasalah tambang maupun industri, hal yang kerap terjadi dan merugikan masyarakat ialah adanya limbah yang mencemari lingkungan yang membuat daerah tersebeut menjadi tidak steril, contohnya seperti limbah dari tambang batu bara yang menyebabkan air menjadi keruh, limbah dari asap PLTU yang keluar menjadi asap menyebabkan infeksi hingga kanker paru-paru, dan masih banyak lagi. Hal inilah yang kemudian perlu sebuah metode untuk mencari bagaimana cara untuk menanggulangi berbagai kerugian yang terjadi karena adanya pabrik maupun pertambangan sehingga tidak ada pihak-pihak yang dirugikan dan menuntut untuk menghentikan operasi pabrik atau tambang tersebut karena semuanya merupakan hal yang sangat dibutuhkan oleh seluruh masyarakat pada umumnya.
            Ketika telah mengetahui bagaimana masalah tersebut terjadi, maka hal yang harus diperhatikan adalah bagaimana menciptakan beberapa terobosan baru dengan melihat biaya dan keutunganya dalam penyelesaian masalah tersebut. Selajutnya dari banyaknya alternatif yang diciptakan maka dapat kita lihat manakah yang paling efektif untuk menyelesaikan permasalahan tersebut dengan mengukur dari segi dampaknya, nilainya, dan bagaimana tujuannya dapat tercapai. Jadi, ketika permasalahan di perusahaan tambang terus terjadi, maka diperlukan sebuah alternatif yang telah melalui metode ilmiah dalam pemecahannya untuk dapat mengurangi dampak yang banyak diterima oleh kalangan masyarakat. dalam hal ini, maka pihak perusahaan juga harus mau bekerja sama dalam menciptkan sebuah tindakan yang itu dinilai dapat mengurangi atau menghilangkan kerusakan lingkungan walapun itu mustahil karena pekerjaan mereka adalah mengambil kekayaan yang ada di lingkungan. Namun, setidaknya ketika alternatif antara pemerintah dan perusahaan itu dibuat, maka masyarakat tidak lagi menderita akibat dampak dari limbah maupun operasi yang dijalankan oleh pihak perusahaan yang banyak menimbulkan korban jiwa.
           


[1] Solichin Abdul Wahab. 2015.”ANALISIS KEBIJAKAN Dari Formulasi Ke Penyusunan Model-Model Implementasi Kebijakan Publik. Jakarta : Bumi Aksara. Hlm. 75.

Comments