artikel

DESAKU YANG DULU DENGAN DESAKU YANG SEKARANG

DESAKU YANG DULU DENGAN DESAKU YANG SEKARANG

Desa adalah bentuk terkecil dari pemerintahan, sebelum negara ini ada desa lebih dulu ada. Tanpa desa kota mungkin tak akan ada lama, tanpa kota desa akan tetap ada karena sumber pangan banyak berasal dari desa. Dulu desa dikenal dengan alam yang asri, kehidupan masyarakat yang guyup rukun, gotong royong, kayak akan budaya, serta kaya akan hasil  alamnya. Tapi seiring perkembangan zaman perilaku kehidupan masyarakat desa mulai bergeser. Memang dari segi teknologi, pendidikan berkembang tapi sebagian nilai-nilai didesa sudah mulai hilang. Mudahnya mendapatkan informasi dimasa sekarang membuat masyarakat berkembang tapi jika mengambil informasi kurang detail atau tanpa disaring akan mengarah pada hal negative.
            Dari segi sosial, dulu komunikasi masyarakat desa dengan tetangga sangat kuat atau memiliki rasa kekeluargaan yang cukup tinggi. Interaksi terus berjalan karena dulu teknologi handphone tak semaju sekarang. Dulu ketika penduduk desa ngopi di warung tingkat interaksi sangat tinggi, saling bercerita, saling menyapa, tapi seiring perkembangan zaman banyak warung sudah terdapat wifi. Interaksi mulai menurun banyak yang bermain handphone. Jika kita melihat desa dulu halaman rumah dan kebun mereka luas. Sekarang halaman sudah dipagari tinggi-tingi alasanya untuk keamananan tapi tetap saja banyak yang kebobolan. Kata orang jawa dulu “kuate pager wesi jek kuat pager mangkok”,  maksud pager mangkok adalah akrab dengan tetangga dan saling menjaga. Jika terjadi hal yang tidak di inginkan saling membantu.
            Selanjutnya dari segi ekonomi, dengan mudahnya mencari informasi melalui internet atau sumber lainya dan teknologi  masyarakat desa mulai berkembang, mereka lebih kreatif. Dulu jika mengelolah sawah menggunakan kerbau butuh waktu berhari-hari sekarang ada traktor yang dapat menyelsaikan sehari, dapat berjualan secara online sampai luar kota bahkan internasional, mudah mencari perkerjaan, mudah mencari lokasi untuk mencari barang atau pengiriman barang. Dengan adanya teknologi seperti sekarang ini banyak masyarakat juga menyalahgunakan seperti banyak juga penipuan, apalagi pada masarakat desa yang baru mengenal teknologi.
             Tentang pendidikan, dulu pendidikan masyarakat desa cukup rendah tapi sekarang sudah berkembang pesat. Banyak bantuan dari pemerintah yang telah diberikan dari biaya siswa maupun alat-alat lainya. Sekarang pun banyak sekolah sekolah yang sudah mulai menerapkan ujian secara online. Informasi-informasi yang mudah didapat menambah pengetahuan. Sekarang juga anak anak desa juga banyak menempuh pendidikan di kota bahkan mungkin ada yang di luar negeri. Tak masalah menempuh pendidikan diluar desa sejauh apapun yang terpenting tidak lupa etika saat berada di desa tempat asalnya.
Dari segi budaya, di Indonesia terdiri dari berbagai pulau, bahasa, suku dan kaya akan budaya dengan adanya budaya tersebut harus tetap dijaga. Adat adalah kebiasaan yang terjadi dan menjadi norma di masyarakat atau pola perilaku tertentu warga di suatu wilayah. Dalam adat terdapat serangkaian nilai, pandangan hidup, cita-cita pengetahuan dan keyakinan dan aturan yang saling terkait yang membentuk keseluruhan yang utuh. Fungsinya sebagai pedoman tertinggi dalam berperilaku dan berperilaku untuk semua warga negara. Dan setiap daerah memiliki kebiasaan atau kebiasaan yang berbeda, sesuai dengan struktur sosial masyarakat.
Hal ini dapat diamati pola budaya masyarakat di Desa
mulai sekarang. Pola kehidupan masyarakat pedesaan sangat intim antara individu dan individu lainnya. Seperti ketika sebuah keluarga dilanda bencana, salah satu keluarganya meninggal.
Jadi tanpa sosialisasi apa pun, mereka sendiri secara alami merasakan kesedihan keluarga atau bergabung dalam simpati. Bukti konkrit dari hal adalah keberadaan tahlilan pada hari ketiga setelah kematian salah satu keluarga, maka tahlilan hari ketujuh, dan empat puluh hari atau juga syukuran saat mendapat rejeki yang banyak. Tapi sekarang juga banyak budaya yang dilupakan dikarena banyak juga budaya asing yang masuk. Jika budaya itu mengarah pada kemajuan tidak masalah tapi jika mengarah pada hal negative maka harus ditinggalkan.
Tentang kondisi alam, hasil alam tiap desa berbeda-beda, desa yang wilayahnya di dataran rendah dengan di dataran tinggi berbeda. Kesuburan desa tak diragukan lagi tentang hasil alamnya, dan banyak yang dimanfaatkan sebagai wisata. Memang dengan kondisi alam yang baik dapat membantu penghasilan warga desa tapi jika tidak di awasi, tidak dijaga dengan baik maka alam akan rusak. Kota ada karena ada desa, jika kondisi alam didesa mulai hancur mungkin bumi tak akan bertahan lama.
           


Comments