artikel

DESAKU YANG DULU DENGAN DESAKU YANG SEKARANG

DESAKU YANG DULU DENGAN DESAKU YANG SEKARANG Desa adalah bentuk terkecil dari pemerintahan, sebelum negara ini ada desa lebih dulu ada. Tanpa desa kota mungkin tak akan ada lama, tanpa kota desa akan tetap ada karena sumber pangan banyak berasal dari desa. Dulu desa dikenal dengan alam yang asri, kehidupan masyarakat yang guyup rukun, gotong royong, kayak akan budaya, serta kaya akan hasil  alamnya. Tapi seiring perkembangan zaman perilaku kehidupan masyarakat desa mulai bergeser. Memang dari segi teknologi, pendidikan berkembang tapi sebagian nilai-nilai didesa sudah mulai hilang. Mudahnya mendapatkan informasi dimasa sekarang membuat masyarakat berkembang tapi jika mengambil informasi kurang detail atau tanpa disaring akan mengarah pada hal negative.             Dari segi sosial, dulu komunikasi masyarakat desa dengan tetangga sangat kuat atau memiliki rasa kekeluargaan yang cukup tinggi. Interaksi terus berjalan karena...

DOMINASI PARTAI POLITIK MENJELANG PILGUB JAWATIMUR 2018


            Perlu kita ketahui bahwa sebentar lagi Jawa Timur akan melaksankan pemilihan calon gubernur dan wakil gubernur yang akan memimpin Jawa Timur pada tahun 2017. Partai-partai politik sudah mulai menyusun strategi terkait dengan pilgub dan juga mencari calon yang akan di usung dalam pemilihan gubernur tersebut. Banyak nama nama calon yang sudah mulai di lirik oleh berbagai partai politik yaitu walikota Surabaya ibu Tri Rismaharini dan juga wakil gubernur Jawa Timur saat ini yaitu bapak Saifullah Yusuf. Kemudian juga ada juga menteri sosial ibu Khofifah Indar Parawansa, dan juga masih ada beberapa orang yang akan di jagokan oleh berbagai partai politik untuk menduduki kursi gubernur Jawa Timur tahun 2018. Namun, jika ingin mengusung calon gubernur dan wakil gubernur partai politik harus memiliki syarat-syarat tentang pencalonan gubernur dan wakil gubernur tersebut. Syarat tersebut yaitu di dalam kursi DPRD harus terdapat 20 persen untuk mengusung perwakilanya. Atau partai politik memiliki akumulasi yang sah ketika pemilihan legislasi terakhir. Dikarankan terdapat partai yang memiliki jumlah kursi yang kurang dari 20 persen, maka partai tersebut akan berkoalisi dengan partai lain agar dapat memenuhi syarat tersebut.
            Partai politik pertama yang sudah mengusung wakilnya yaitu PKB (Partai Kebangkitan Bangsa). PKB merupakan partai yang paling banyak menyumbang perwakilan dalam kursi legislasi yaitu sebanyak 20 kursi. Dan yang akan di usung sebagai calon gubernur yaitu Saifullah yusuf atau yang biasa di gus ipul yang saat ini merupakan wakil dari gubernur Jawa Timur. Semula PKB ingin mengusung ketua DPW PKB yaitu Abdul Halim Iskandar. namun para kiai dan ulama se Jawa Timur akhirnya memilih Sailfullah Yusuf sebagai calon gubernurnya dan wakilnya yaitu bupati Banyuwangi Abdullah Azwar anas yang telah berkoalisi dengan partai PDIP.
            Selanjutnya partai yang akan mengusung calonya sendiri yaitu partai PDIP (Partai Demokrasi Indonesia). Karena partai yang di pimpin oleh ibu Megawati Soekarno Putri ini memperoleh 19 kursi di legislasif provinsi Jawa Timur maka prtai ini resmi membuka pendfataran bagi calon gubernur Jawa Timur.
Seperti gus ipul yang telah mendaftar di awal pembukaan pendaftaran. Calon dari PDIP yang juga ketua DPD PDIP Jawa Timur Kusnadi juga telah mengambil formulir pendaftaran sebagai wakil gubernur. jika nanti Saifullah Yusuf dapat diusung oleh PDIP, tentu akan mengusung calon gubernur dan wakil gubernur dari kombinasi nahdlyin dan nasionalis. Jawa Timur dari masa ke masa telah di pimpin oleh kombinasi merah-hijau. Hal ini dapat memungkinkan bahwa Saifullah Yusuf juga akan berkoalisi dengan PDIP.  
Selain PDIP dan PKB, sejumlah partai lain dalam waktu dekat ini tidak menutup kemungkinan juga akan segera mengusung  calonnya masing-masing. Sebut saja Partai Gerindra dan Partai Demokrat yang memperoleh 13 kursi di legislatif jawa timur. Kemudian di susul oleh Partai Golkar 11 kursi, PAN 7 kursi, PKS 6 kursi, PPP 5 kursi, serta NasDem dan Hanura yang masing masing 4 dan 2 kursi.
Dalam pemilihan kali ini, Saifullah Yusuf  telah unggul di berbagai survei. Namun calon-calon lain seperti ibu Risma dan ibu Khofifah masih membayangi gus ipul. Hal ini membuktikan bahwa banyak calon yang layak untuk menduduki kursi gubernur Jawa Timur untuk membangun Jawa Timur menjadi Provinsi terbaik di Indonesia. Walaupun PKB dan PDIP sangat mendominasi dalam kursi legislatif namun masih banyak partai lain yang mengusung calonnya dan mungkin juga dapat mengalahkan PKB dan PDIP dalam pemilihan calon gubernur dan wakil gubernur tersebut. Ini dikarenakan elektabilitas calon dapat berubah dengan adanya calon baru yang sudah memiliki banyak prestasi dalam memimpin sebuah daerah. Contohnya seperti bu Risma yang sudah menjadikan Kota Surabaya mendapatkan banyak penghargaan baik di bidang nasional maupun internasional
Menurut survei, Gus Ipul unggul dari segi elektabilitas dan juga popularitas, sementara yang memilihnya untuk menjadi gubernur hanya 33 persen. Sebaliknya untuk Khofifah dan Risma yang meskipun dukunganya kalah banyak dari Gus Ipul namun untuk menjadi gubernur, dua tokoh ini mendapatkan dukungan yang sangat kuat.
Ini pastinya akan membuat persaingan dari partai politik akan memanas , karena dalam pemilu sebelumnya Khofifah juga sudah pernah mencalonkan diri untuk menjadi gubernur namun selalu kalah dari gubernur saat ini yang biasa di panggil pak dhe karwo. Namun dalam pemilu tersebut, khofifah dan pak dhe Karwo hanya memiliki sedikit selisih dalam perolehan suara dalam pemilu. Dan sekarang khofifah akan di usung oleh partai demokrat yang ketua DPD nya yaitu pasangan dari gus ipul sekaligus gubernur Jawa Timur sekarang ini pak dhe Karwo yang berkoalisi dengan partai Golkar dan juga partai NasDem.
Sementara itu, dari partai lain yaitu PAN, ingin menandingi Khofifah dan juga gus ipul dalam Pilgub Jawa Timur dengan membentuk koalisi baru. Koalisi ini bisa di lakukan bersama Gerindra maupun PKS. PAN sendiri akan menampilkan wajah baru sebagai calon gubernur karena calon-calon gubernur seperti Khofifah dan gus ipul sebelumnya sudah pernah mengikuti pemilihan gubernur sejak tahun 2008. PAN sendiri sudah memiliki nama-nama baru untuk dicalonkan seperti Bupati Bojonegoro Suyoto, Bupati Lamongan Masfuk, dan Anggota DPR RI Anang hermansyah. Wajah-wajah baru ini di anggap dapat menyaingi wajah-wajah lama tentunya dengan visi dan misi yang baru pula.
Siapapun yang akan menjadi gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur kelah, dari manapun partai politik yang mengusungnya, asalkan dia telah memiliki kinerja yang jelas, memiliki kepercayaan yang banyak, mampu untuk menjadikan Jawa Timur lebih baik lagi , pastinya masyarakat Jawa Timur akan memilih calon pemimpin yang mempunyai hal-hal tersebut. Namun, partai politik pasti memiliki cara tersendiri untuk mempengaruhi masyarakat agar memilih calon mereka dengan menjajikan visi-misi yang dapat mensejahterakan masyarakat yang walaupun pada kenyataannya hal tersebut belum tentu terlaksana ketika mereka sudah menjadi gubernur dan wakil gubernur.
Jadi, sebelum salah memilih, kenali dulu calonnya, apakah dia layak untuk menjadi gubernur, bukan hanya mendengar visi-misinya namun juga telah melihat dengan jelas apa yang sudah dia lakukan untuk memajukan daerahnya. Ketika hal itu sudah di laksanakan, maka ketika dia sudah menjadi gubernur tidak menutup kemungkinan bahwa dia juga akan memajukan Provinsinya seperti yang dia lakukan ketika mereka memimpin daerahnya. Partai politik pun juga pasti mencari calon terbaik yang sudah di rundingkan dulu sebelum memilih calon nya. Dan yang di anggap mempunyai potensi yang tinggi dan banyak mendapat dukungan dari masyarakatlah yang tentunya akan di usung oleh partai politik sebagai calon gubernur dan wakilnya.



Comments